Kendala & Prospek Pengembangan Tanaman (Sirsak)

serikatpetanirembang.com - Prospek tanaman buah di dalam negeri sangat besar, sebab konsumsi buah Indonesia rata-rata mencapai 23kg/kapita/tahun, dan selama ini volumenya menunjukkan kecenderungan meningkat. Diproyeksikan permintaan pasar buah dalam negeri rata-rata meningkat lebih dari 6% tiap lima tahun. Kecenderungan tersebut akan terus meningkat, sebab FAO merekomendasikan konsumsi buah ideal per kapita adalah sebanyak 60 kg.

Prospek pengembangan berbagai jenis tanaman buah sangat besar. Prospek sirsak untuk saat ini, selain pasaran lokal dalam negeri, belum ada data pasti menunjukkan jumlah produksi untuk eksport.
Peluang pengembangan dan pemasaran buah sirsak tidak hanya menjadi makanan segar, namun telah dimanfaatkan sebagai bahan industri sirup, dodol, jelly, wajik, juice, kembanggula, asinan sirsak yang memiliki nilai tambah walaupun masih terbatas pada skala industri rumah tangga. Dengan demikian perlukan usaha peningkatan produksi dengan memperbaiki cara budidaya, pasca panen serta industri pengolahannya.

Bagi Pengusaha yang menanamkan modal di bidang agroindustri tepat dilakukan di pedesaan dan di lokasi itulah dibuka pabrik yang mengolah buah menjadi hasil akhir yang siap jual.

Kendala pengembangan buah lokal seperti sirsak sangat banyak, padahal prospeknya sangat bagus.
Beberapa kendala tersebut adalah:

  1. Masih kurangnya plasma nutfah sirsak yang produktivitas dan kualitasnya buahnya baik, sebagai bahan dalam pengembangan tanaman sirsak di masa mendatang.
  2. Kondisi penanaman di tingkat Petani masih bersifat sambilan dan merupakan usaha subsisten.
  3. Orientasi market berskala eksport masih sulit, sebab angka produksinya yang besar tersebar pada wilayah teramat luas, sehingga sulit dikumpulkan dan mutunya bervariasi. Akibatnya berpengaruh pada kualitas, kuantitas, kontinuitas produksi belum terpenuhi.
  4. Bibit yang ditanam Petani masih berasal dari biji yang tidak terpilih. Pengembangan vegetatif (yang klonal) yang unggul masih jarang.
  5. Cara budidaya masih belum teratur dengan pemeliharaan yang semestinya.
  6. Buah yang dihasilkan masih bermutu rendah, jumlah sedikit dengan ukuran yang tidak seragam.
  7. Pemanfaatan buah masih terbatas pada skala rumah tangga dan jarang melalui pabrikasi besar-besaran.
  8. Kurangnya penampung buah sirsak, selain pasar lokal yang terbatas.
  9. Tidak adanya sentra produksi tanaman sirsak atau perkebunan yang representatif sebagai wahana pengembangan buah.
Kemungkinan analisa tersebut bukan teruntuk tanaman sirsak saja, namun tanaman jenis lain juga masih banyak yang bernasib demikian. Jadi perlu ada upaya hulu-hilir agar bisa berkelanjutan.


Admin SPI Rembang
Share:

Entri yang Diunggulkan

Pasar Kramat Desa Nglojo Segera Launching

www.serikatpetanirembang.com - Pasar kramat Nglojo merupakan suatu pasar wisata tradisional yang mempunyai konsep mengangkat tema ...

Berita Pertanian

Total Pageviews

Arsip Blog

Label

Gallery Pertanian

Dokumentasi Berita